Obrolan bertema Islam di warung kopi

Teuku Muhammad Al Kautsar
2 min readJan 29, 2022

Kira-kira, ngomongin tentang Islam di warung kopi bagusnya terkait apa ya.

Source : Elizabeth zhung from unplash

Warung kopi itu tempat yang random untuk ngomongin sesuatu. dari mulai kehidupan kita pribadi, tetangga sebelah, kenegaraan, hingga global.

Kalau Anda paham dan ahli dibidang tertentu, saat di warung kopi kelar gelar ente. Semua terlihat sama di hadapan meja. Semua orang mau ngomong dan berpendapat.

Entahlah antara dunia dan akhirat juga diperbincangkan.. kebiasaan sih, banyakan bahan dunia. Akhirat Nihil.

Daripada ngomongin orang lain, atau banyak membuka aib sendiri dalam perkoncoan, atau ceng-cengan club bola, gebetan hingga mantan. Mending cari bahan keislaman yang menambah keimanan, dan hati menjadi lebih tenang.

Etts, bentar.. emang membuka aib sendiri itu jelek ya? begitu terlintas dibenakmu kan.

Rasulullah pernah bersabda

“Semua umatku di dalam maafnya Allah, dan cepat sekali mendapatkan ampunan Allah SWT. Namun mereka itu banyak dihambat oleh Allah, karena banyak menceritakan dosa-dosanya kepada orang lain.” (HR. Bukhari)

Imam Ghazali pun berkata, bahwa pelaku dosa akan mendapatkan dosa berlipat saat ia menceritakan dosanya, Sehingga orang pun lain tergerak untuk melakukan dosa tersebut, terinspirasi dari kisahnya.

Parah kan…

Lanjut, Kira-kira terkait apa yang relate dibahas saat ngopi.

Kayaknya Sirah Nabi dan sahabat selalu takkan pernah habis untuk diceritakan, kemudian pelajaran dari Nabi-Nabi masa lalu juga menarik.

Biografi para ulama, dan Shalihin dalam menuntut ilmu dan beribadah juga akan menambah keyakinan. Hingga kontribusi para tokoh untuk perjuangan Islam juga akan membuat kita termotivasi lagi.

Lalu, Ilmu hikmah juga cocok. Seperti yang sudah disusun oleh Syeikh Ibnu Attailah Assakandari, Imam Al Haddad, dan Allamah Alhabib Ali bin Muhammad Alhabsyi. Dan banyak ulama-ulama lain lintas generasi.

Para ulama memberikan tips dan value, kita diajak merenung, cara menyikapi kehidupan fana ini dengan bijaksana.

Bagaimana terkait Ilmu kajian tafsir Quran, hadist, dan Fiqh? Sepertinya itu lebih bagus jika dibuatkan kelas khusus. Karena setiap poin bab harus dibahas secara tuntas sama ahlinya.

Biar tidak salah pemahaman karena mendengar setengah-setengah. Dan umumnya akan menemukan banyak perbedaan.

Membahas suatu yang beda, namun tanpa rasa lapang dada. Hati-hati… Bisa-bisa Anda harus pisah meja, dan bayar kopi sendiri-sendiri. Besoknya sudah harus pindah ke warung sebelah.

--

--

Teuku Muhammad Al Kautsar

Storyteller, Stoicism, Algazelian | Arabic learner and currently in Hadramout, Yemen | Get weekly Newsletter in Bahasa Indonesia > https://bit.ly/3wopGgh